:: pages

Blog ini sudah tidak aktif, silakan kunjungi website ini.

Saturday, September 27, 2008

Virtual Trading

Virtual Trading atau dikenal juga dengan istilah Demo Account merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh (hampir) semua online broker. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan virtual trading, dimana bagi pemula merupakan kewajiban untuk mengikuti atau melakukan virtual trading sebelum trading dengan melakukan uang sebenarnya (real account). Saya tidak tahu hukum seperti apa yang berlaku, apakah merupakan kewajiban bagi online broker untuk memfasilitasi (calon) nasabahnya dengan virtual trading, atau hanya merupakan fasilitas standard untuk menarik nasabahnya.

Apapun alasannya, tapi yang jelas terdapat satu benang merah, bahwa virtual trading wajib hukumnya bagi pemula.

Sayangnya bagi pemula, banyak yang mengabaikan pentingnya peranan virtual trading sebelum menggunakan real account.

Termasuk diri saya sendiri....

Beberapa alasan standard kenapa pemula cenderung mengabaikan virtual trading:

1. Gak sabar (hehehe.... jujur aja ini termasuk alasan saya), maunya buru2 ngrasain trading dengan real account
2. Gengsi, dalam arti kata kalau pake virtu berarti ketahuan masih nubie alias masih belajar
3. Kepengaruh ama temen

Banyak yang menganggap bahwa trading bo'ongan alias virtual trading "nggak ada emosinya", dalam arti kata mau profit mau loss toh kerugian ataupun keuntungan nggak ada duitnya. Beban yang kita rasakan disaat trading menggunakan virtual jauh berbeda dengan trading menggunakan real account, karena dengan real account, kalau kita loss ya bener-bener duit kita loss alias hilang....

Memang ada benernya juga.

Tapi justru masalah inilah yang ingin saya garis bawahi, bahwa "bukankah trading seharusnya tidak melibatkan emosi kita?!"

Banyak yang menganggap bahwa virtual trading hanya sarana atau cara untuk melatih kita dalam hal-hal yang bersifat teknis, misalnya memilih indikator yang sesuai dengan trading style kita, mempelajari pergerakan harga pair tertentu, latihan trapping, dan hal-hal teknis lainnya.

Tapi jarang (atau mungkin gak ada?) yang memanfaatkan virtual trading untuk membiasakan kita melakukan trading tanpa emosi.

Saya punya seorang teman trader asal UK yang sudah sampai pada level 'trading for a living', dia pernah mengatakan bahwa sebelum dia menjadikan trading sebagai profesi, dia melakukan virtual trading selama 2 tahun!!! Bukan waktu yang sebentar untuk proses pembelajaran, dan tidak kebayang seberapa banyak ilmu yang dia peroleh terutama "ilmu trading tanpa emosi".

Bukankah seorang trader profesional tidak menunjukkan 'apa yang dia rasakan' di raut muka-nya? Fear atau greed, profit atau loss.... apapun itu kondisinya, kita tidak akan tahu apa yang sedang dia alami.

Mungkin 'trading tanpa emosi' itulah ilmu yang sebenarnya paling berharga yang bisa kita peroleh dengan melakukan virtual trading sebelum kita melakukan trading dengan real account.

Sudahkah kita memperoleh ilmu tersebut?!

Thursday, September 18, 2008

Sabar

Menarik sekali mengamati perjalanan rekan2 sesama 'pedagang'. Ada yang sukses dengan ribuan pips-nya, ada juga yang santai ngumpulin pips sedikit demi sedikit, tapi banyak juga yang baru dapet dibawah 10 pips-pun udah di close.

Nggak ada yang salah dengan semuanya. Sah-sah saja...

Ini semua hanya masalah kesabaran. Satu kunci penting yang harus kita miliki sebagai pedagang (sengaja saya menggunakan kata pedagang, bukan trader).

Cuman, kesabaran seperti apa sih yang dibutuhkan?

Menurut saya ada beberapa kondisi yang sering kita hadapi dimana pada saat2 itu kita dituntut untuk sabar.

:: Sabar disaat kita menghadapi loss beruntun, misalnya 3X buka posisi tapi loss terus berturut-turut. Atau disaat kita harus menghadapi kenyataan mendapat panggilan alias kena Margin Call. Dan yang paling berat adalah disaat dana atau modal anda nyaris ludes (atau bahkan totally loss). Hiks...

:: Sabar menunggu tumbuhnya rumput yang menghijau di halaman 'points' dan 'profit' alias nungguin yang merah2 jadi pada ijo2. Dengan tingkat kesabaran yang tinggi dan good money management, anda akan berhasil melewati masa membosankan seperti ini.

:: Sabar nungguin pending order yang gak ke-jemput2. Pedagang dengan tingkat kesabaran dan technical analysis skill yang tinggi yang dapat mengatasi masalah ini.

:: Sabar nungguin terkumpulnya points sampai ribuan pips. Hanya orang dengan tingkat kesabaran, technical analysis skill dan komitmen yang tinggi yang berhasil.

:: Sabar perlahan-lahan ngumpulin pips demi pips... Ada yang 10 pips/hari, ada yang 50 pips/hari, yang penting stabil profitnya tiap hari. Kesabaran yang luar biasa...

Untuk poin ke 3-5 sebenarnya tergantung pada kepribadian kita sebagai pedagang. Misalnya, sebagai seorang swinger dia akan tunggu sampai kekuatan trend berkurang atau bahkan memang trend sudah berbalik, baru dia close semua posisi (bisa berbulan-bulan). Sebaliknya, bagi seorang day-trader, dia cukup puas dengan point 50-100 per hari. Yang penting stabil.

So, apapun masalah yang anda hadapi, apapun karakter anda sebagai pedagang/trader... hanya dengan kesabaran tingkat tinggi anda akan berhasil di dunia trading. Tidak perlu berkecil hati dengan point/pips sedikit yang anda dapatkan setiap harinya, tidak perlu terpengaruh untuk menjadi seorang swinger hanya karena ingin merasakan mendapatkan ribuan pips.

Kalau anda tidak tahu bagaimana caranya atau tidak bisa mendapatkan ratusan pips sekali transaksi, atau bahkan averaging untuk mendapatkan ribuan pips dalam waktu yang relatif singkat, anda tidak perlu memaksakan diri nyari ilmu sampai ke ujung dunia, selama karakter/kepribadian/cara hidup anda tidak sesuai untuk menjadi swinger.

It doesn't work that way.

Kalau kemampuan dan karakter trading anda hanya memungkinkan untuk mendapatkan 10-50 pips per hari, kenapa enggak?! Selama anda sabar menjalankannya dan konstan/stabil dalam pendapatan pips, saya yakin anda akan bertahan di dunia trading. Itu yang paling penting.

Be yourself, be patient.

Saturday, September 13, 2008

Sesuatu yang Hilang

Kurang lebih 1 tahun sudah saya mengenal dunia trading khususnya Forex. Profit, loss, margin call, high volatility, boring market, sideways, unpredictable gap, black Friday, crazy Monday..... semua pernah saya alami, dan semua saya anggap sebagai bagian dari perjalanan atau proses belajar yang memang harus saya (kita semua) alami, karena masih akan banyak lagi 'kejutan-kejutan' lain yang harus saya lewati. No doubt about that.

Profit atau loss sudah bukan lagi menjadi hal penting, karena toh tiap hari kita harus berhadapan dengan kenyataan tersebut. So, why bother?

Tapi ada hal-hal lain yang justru mengganggu bagi saya.

Kenapa trading harus mengganggu kehidupan saya? Kenapa tidak ada lagi waktu bagi saya untuk having 'some quality time' dengan keluarga saya? Kenapa saya harus bolak-balik lihat chart setiap beberapa jam setiap hari? Kenapa trading jadi mengganggu konsentrasi pekerjaan utama saya? Kenapa saya menjadi addicted to trading?

Pada awalnya saya berpikir, "That's Okay.., ini semua adalah sesuatu yang harus saya lewati untuk bisa menjadi seorang trader". Tapi sejalan dengan waktu, saya berpikir ulang, "Apa benar saya harus melewati ini semua? Dan apakah semua orang yang sudah menjadi real trader atau pro trader harus melewati proses seperti ini?

Walaupun saya sudah mendapatkan cara/sistem/strategi yang profitable [dalam arti kata profit lebih besar dibanding loss, quantity maupun quality (walaupun masih banyak kekurangan disana-sini)] tapi ternyata itu tidak cukup.

Dibalik itu semua, ternyata ada sesuatu yang hilang....

Akhirnya saya me-review cara trading saya selama ini dan mencari point-point penting yang harusnya ada/tercakup dalam cara trading saya tersebut.

* Suitable? Sudah
* Profitable? Alhamdulilah sudah (walaupun kadang beda tipis :D )

Terus.., apa yang masih kurang?

Hmmm...., ternyata hidup saya tidak lagi nyaman dan menyenangkan semenjak saya mengenal trading....

That's it! That's the missing thing that I have to apply on my 'trading life'...!

Suitable and profitable is not enough. It has to be COMFORTABLE as well...
So, the next thing to do is that I have to create such a SUITABLE, PROFITABLE and yet COMFORTABLE TRADING LIFE.

Did you notice that I changed the word 'system' into 'life'?! That's because I think this is more about psychological matter rather than technical. System won't make our life comfortable. We will. In fact, system will boundary our life. On the other way around, we need to create trading as a part of our life. Trading has to be fun, no matter what the result is.

It's a matter of trading life, not trading system.

(Nah lho..., kok jadi full English, sih?!)

Saturday, September 6, 2008

How Low Can You Go (GBP/USD)


Menguatnya US Dollar beberapa minggu terakhir ini membuat trader sangat yakin untuk membeli Dollar (Sell GBP untuk pair GBP/USD) dan membuat Target Profit (TP) yang sangat jauh yaitu di harga 1.5XXX (harga GBP/USD saat artikel ini dibuat berada di posisi 1.7656) yang berarti masih ada selisih 2000 pips lebih untuk mencapai target. Wow...!

Sempat saya tanyakan berdasarkan apa (sebut saja dengan Mr. X) menargetkan profit pada harga tersebut, lalu dia jawab 3 faktor (1 alasan saya lupa), yaitu:

1. Amerika akan mengadakan pemilihan presiden
2. Harga minyak yang cenderung turun terus
3. (saya lupa)

Lalu saya tanyakan kembali, bagaimana seandainya besok atau beberapa hari kemudian terjadi peristiwa seperti 9/11 dimana dampaknya USD melemah sampai ribuan pips hanya dalam hitungan menit?

Saya tunggu jawabannya..... dan akhirnya Mr. X menghilang dari chat room dan kembali beberapa saat kemudian tanpa menghiraukan pertanyaan saya yang tak terjawab :(

Saya pernah membaca di sebuah sumber bahwa dalam menentukan target profit sebaiknya harus memenuhi 3 kriteria:

1. Realistic
2. Achievable
3. Measurable

Ketiga hal tersebut bisa dirangkum dalam pengertian bahwa sebuat target profit hendaknya tidak mengada-mengada, mempunyai dasar yang kuat untuk bisa sampai pada target/tujuan sesuai dengan capability (kemampuan) kita sebagai trader. Dalam hal ini menyangkut money management, psychology management, fund, experience, knowledge, skill, fundamental/technical analysis dan masuk kategori trader apa kita.

Sudah siapkah kita menghadapi segala resiko dalam pencapaian menuju lebih dari 2000 pips lagi?!

Apakah karakter/kepribadian kita sudah sesuai untuk menunggu pergerakan harga sampai lebih dari 2000 pips tersebut?

Apakah sisa dana kita masih mampu untuk menahan pergerakan harga yang sangat mungkin tiba-tiba berbalik arah?

Masih banyak lagi pertanyaan yang harus kita pertanyakan pada diri kita sendiri sebelum kita menentukan TP.

Memang...... tidak ada yang salah dengan menentukan TP sebesar 2000an pips. Hanya saja menurut saya (IMHO) terlalu naif kalau kita menentukan TP sebesar itu tanpa memperhitungkan 3 kriteria tersebut diatas.

Ironisnya..., kalau memang yakin bahwa GBP/USD bakal drop dan mencapai harga 1.5XXX kenapa juga harus nge-check harga tiap detik?! Kenapa juga harus panik disaat USD melemah terhadap GBP padahal masih dalam masa koreksi/retracement? Kenapa juga harus sibuk nyari/nanya signal? Kenapa juga harus heboh menjelang High Impact News dirilis?

Menguatnya US Dollar beberapa minggu terakhir dikarenakan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di hampir seluruh negara, akibat dari perlambatan pertumbuhan ekonomi di Amerika sejak pertengahan tahun lalu dan sekarang mulai berdampak pada negara2 berkembang lainnya. Hal ini membuat para investor kebingungan untuk berinvestasi di negara2 berkembang dan akhirnya memilih untuk berinvestasi dalam bentuk foreign exchange dan membeli Dollar dalam jumlah sangat-sangat besar. Bukan karena pertumbuhan ekonomi di Amerika yang membaik. (Sumber: Market Review/MetroTV).

Untuk membeli USD tidak cukup hanya berpatokan pada harga minyak yang terus menurun.

Don't be too naive. Get real.