:: pages

Blog ini sudah tidak aktif, silakan kunjungi website ini.

Saturday, January 17, 2009

Be Wise, Be Nice

Barusan 'walk around the blogs' dan nemu review atau opini tentang sebuah buku trading forex yang berjudul “Cara Gampang Cari Duit Dari Rumah - Forex Online Trading” terbitan Elex Media Komputindo. Saya juga pernah mengintip isi buku ini di Gramed, tapi gak berminat untuk membeli karena semua isinya sudah pernah saya baca dan pelajari di babypips.com

Di review tersebut, si penulis review menyatakan kekecewaannya terhadap dunia forex dan menganggap bahwa judul buku tersebut menyesatkan. Penulis review juga menceritakan pengalamannya selama terjun di dunia trading forex yang akhirnya end up dengan kegagalan alias hilang modal bahkan sempat pindah broker dan berakhir dengan hasil yang sama. Gagal.

Kalau anda mengikuti perjalanan saya dalam belajar trading (forex khususnya) di blog ini, sayapun pernah mengalami hal yang sama, dari satu loss ke loss yang lain. Sampai akhirnya saya menemukan cara trading yang benar (tapi belum tentu yang terbaik) dan merasakan hasilnya, tanpa harus menyalahkan pihak lain.

Kalau kita mengalami kegagalan didunia trading, bukan buku panduannya yang salah, bukan brokernya yang salah, bukan regulasinya yang salah, bukan marketnya yang salah. Tapi kita sendiri yang (masih) salah dalam melakukan analisa dan menentukan waktu untuk open position.

Trading (apapun produknya) memang bukan pekerjaan mudah, tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Trading memang bukan buat semua orang, sama halnya dengan tidak semua orang bisa menjadi dokter, insinyur, atau bahkan mencapai S2, S3.

Intinya, semua bisa dicapai asal tekun dan gak pernah menyerah. Quit never win, winners never quit.

Tapi dibalik itu kita juga mesti ingat bahwa jalan hidup tiap2 orang berbeda. Jadi kalau misalnya kita gagal jadi trader, anggap aja memang kita tidak ditakdirkan untuk mencari uang lewat trading.

Sama halnya dengan kegagalan saya didunia Internet Marketing, tapi bukan berarti cari uang didunia Internet Marketing adalah omong kosong. Saya tahu bahwa itu semua benar, dan saya menyikapi kegagalan saya tersebut dengan menganggap "It's just NOT me".

Kalau seseorang gagal menjadi dokter, apakah berarti bukunya yang salah? Dosennya yang salah? Universitasnya yang salah? Atau bahkan ilmu kedokteran itu sendiri yang salah?!

Kesalahan terletak pada "bagaimana kita melihat dan menyikapi suatu kegagalan".

Be wise, be nice.

Thursday, January 15, 2009

Candlestick(s)

Awal saya belajar trading, sempat ngobrol ama trader asal Canada yang udah memasuki level 'trading for a living' (duh..., lupa nama/nickname-nya). Dia bilang bahwa dia hanya mengandalkan bentuk candlesticks untuk melakukan open position maupun closing position.

Hmmm.... sounds easy and simple, ain't it?!

Dia menganjurkan saya untuk membeli buku "Japanese Candlestick Charting Techniques" yang ditulis oleh Steve Nison. Setelah saya check di amazon.com harganya lumayan mahal ($59.69) belum termasuk ongkos kirim. Di sini (Jakarta) sudah saya check ke beberapa toko buku besar nggak ada, kalaupun ada tentu harganya tidak jauh beda.

Saya coba cari informasi mengenai candlestick di internet. Setelah coba membaca dan mempelajari beberapa candlestick, akhirnya saya bingung sendiri.... Karena begitu banyak bentuk candlestick dengan perbedaan yang tidak terlalu mencolok sehingga agak sulit untuk mengingat bentuk dan maknanya (faktor umur kali, ya?!). Akhirnya saya pun berhenti mempelajari candlestick.

Setelah setahun kemudian, saya tergelitik untuk kembali mempelajari bentuk-bentuk candlestick ini. Emang gak mudah, tapi saya tahu dan yakin pasti ada jalan kalau kita berkemauan keras untuk melakukan sesuatu.

Akhirnya saya ambil kesimpulan bahwa dari sekian banyak bentuk candlestick yang ada (ratusan?), saya pelajari berdasarkan kebutuhan kita.

Dalam dunia trading hanya ada 3 kondisi, Bullish, Bearish dan Sideways; dan hanya ada 1 kondisi (yang paling penting) untuk melakukan open position, yaitu saat Reversal.

Dari kenyataan diatas, saya berkesimpulan bahwa yang paling penting kita ketahui adalah titik reverse dimana harga akan berbalik arah. Bukankah kita seharusnya membeli disaat harga rendah lalu berbalik naik dan sebaliknya menjual disaat harga tinggi lalu berbalik turun?!

Kesimpulan saya ini membuat saya memilah dan memilih bentuk-bentuk candlestick yang wajib untuk diketahui sehingga kita tidak perlu menghafal semua bentuknya. Yang saya lakukan sama dengan cara saya mempelajari indikator (baca artikel ini).

Dari chart Time Frame yang saya gunakan (Daily) saya amati setiap bentuk candlestick diharga tertinggi dan terendah, lalu saya cari (cocokkan) dengan materi candlestick yang sedang saya pelajari. Dengan cara ini maka anda akan mendapatkan bentuk-bentuk candlesticks yang sering terjadi pada kondisi reverse sehingga anda tidak perlu mempelajari dan mengingat semua bentuk-bentuknya. Sejalan dengan waktu maka "koleksi candlestick" anda akan bertambah dan akan lebih mudah untuk melakukan open maupun closing position.

Note:
Trading berdasarkan candlestick akan jauh lebih mudah dan efektif jika kita adalah swinger dan menggunakan Time Frame paling kecil TF Daily. Jika anda menggunakan TF Hourly, maka anda harus mengamati bentuk candlestick setiap jam untuk mengetahui arah pergerakan harga.