* Click image to enlarge
Saturday, September 12, 2009
Monday, August 3, 2009
Wednesday, July 29, 2009
Channel
* Click image to enlarge
Enak juga bermain dengan channel,
sayang di Marketiva gak bisa otomatis nyambung, mesti ditarik manual.
Cpd...
Saturday, June 27, 2009
Price Movement Range (PMR)
* Click image to enlarge
Dalam waktu beberapa minggu ini, GBP/USD (GU) bergerak dalam range tertentu atau biasa disebut sideways. Kondisi seperti ini sebenarnya sangat menguntungkan bagi kita, selama kita tahu batasan resistance dan support-nya, terlebih lagi jika harga bergerak dalam range yang cukup besar seperti yang terjadi pada pair GU beberapa minggu ini yaitu sekitar 300-an pips.
Yang pertama harus kita ketahui adalah Price Movement Range (PMR) atau range pergerakan harga itu sendiri (High/Low). Setelah kita tahu kondisi tersebut, buat garis tengah diantara titik High dan Low.
Lalu anda akan lihat 2 area masing-masing di atas dan di bawah garis tengah. Di atas garis tengah merupakan area untuk melakukan sell dan di bawah garis tengah merupakan area untuk melakukan buy.
Open position dapat dilakukan baik secara manual ataupun melakukan pending order. Target profit juga dapat anda tentukan sesuai penghitungan resistance/support anda (tiap2 orang bisa berbeda) atau anda tentukan (fixed target) misalnya 100 pips per posisi, selama masih dalam area PMR.
Jika harga sudah bergerak di atas garis tengah disaat anda membuka platform trading anda, daripada anda mengejar harga dengan melakukan OP buy, lebih baik anda melakukan OP sell baik secara manual ataupun pending order. Begitu juga sebaliknya.
Trading dengan menggunakan PMR strategi dapat dilakukan dengan menggunakan Time Frame 4H sampai dengan 15M sesuai dengan trading style anda. Gambar sengaja saya gunakan time frame 4H agar dapat terlihat lebih jelas range pergerakan harganya.
Satu hal yang perlu diingat adalah anda harus mengetahui kapan masa sideways ini berakhir dan terjadi break out, agar anda tidak terjebak dalam posisi berlawanan dengan arah pergerakan harga.
It's fun, ain't it?
Saturday, June 13, 2009
Strate9y
Setelah melakukan pengamatan kurang lebih 5 bulan, saya melihat bahwa pergerakan pair GBP/USD (GU) bergerak rata2 (kurang/lebih) 1-2% (High/Low). Dengan kondisi tersebut saya mencoba melakukan penghitungan untuk menentukan level2 Resistance/Support (R/S) yang berlaku untuk 1 minggu atau 5 hari trading.
Penghitungan tersebut dimulai dari opening price pada hari Senin (setiap minggunya). Saya hitung 1%-5% dari opening price (ditambahkan untuk menentukan level R, dan dikurangkan untuk menentukan level S).
Sebagai contoh:
- opening price di hari Senin pada harga 1.5956
- kalikan: 15956 X 1% = 159.56
- tambahkan: 15956 + 159.56 = 16115.56
- maka level R1 adalah: 1.6115
- opening price di hari Senin pada harga 1.5956
- kalikan: 15956 X 1% = 159.56
- kurangkan: 15956 - 159.56 = 15796.44
- maka level S1 adalah: 1.5796
- kalikan: 15956 X 1% = 159.56
- kurangkan: 15956 - 159.56 = 15796.44
- maka level S1 adalah: 1.5796
Begitu seterusnya sampai 5% keatas dan kebawah dari opening price. Angka 5% ini merupakan penghitungan dari 5 hari trading setiap minggunya dengan asumsi pair GU rata2 harga bergerak 1-2% (boleh dibilang jarang bergerak sampai 2%) setiap harinya.
Gambar di atas sebelah kiri merupakan kondisi harga pada hari Senin (08/06/09) dan sebelah kanan merupakan kondisi harga pada hari Sabtu (13/06/09) pada pukul 3.59 (closed market).
That's what I called "Strate9y".
Apakah cara ini berlaku terus setiap minggunya? Silakan anda coba sendiri... (gak maksa lho..!)
Anda suka cara ini? Silakan gunakan... Anda tidak suka teknik ini? Silakan tinggalkan....
Gitu aja kok repot!
Note:
- harga tidak selalu tepat menyentuh level yang sudah ditentukan, tetapi setidaknya membantu anda untuk mengetahui dimana harga akan berhenti
- teknik ini hanya untuk mendapatkan level2 R/S, bukan untuk "menebak" harga naik atau turun
- last but not least..., ya! teknik ini merupakan pengembangan dari teknik yang pernah dijabarkan oleh 'KG' di salah satu chatroom Marketiva
GU: Double Top?
* Click image to enlarge
Well, we will see :)
- Use it as your reference only
- Take your own risk
- Always trade wisely, chat nicely
- Take your own risk
- Always trade wisely, chat nicely
- This is NOT a signal, anything goes wrong do NOT blame me
Saturday, June 6, 2009
Naik atau Turun?
Naik atau turun? Pertanyaan klasik yang sangat simple sebenarnya...
Tapi kenapa begitu sulit untuk dijawab?
Kesulitan dalam menjawab tidak hanya terletak pada ketidak pastian naik atau turunnya harga sebuah pasangan mata uang (walaupun akan lebih mudah jika kita melihat/menggunakan time frame besar), tapi pertanyaan tersebut sangat subyektif, baik bagi si penanya maupun bagi yang akan menjawab.
Let's see...
Jika harga dikatakan naik, ukurannya apa? Apakah sebuah candlestick berwarna putih (paltform Marketiva) di time frame 1H mengindikasikan bahwa katakanlah GBP/USD akan naik?! Dalam waktu 1-3 jam kedepan mungkin iya... Tapi bukankah harga bergerak terus selama 24 jam dalam 5 hari dalam seminggu?!
Jika pertanyaannya sekedar atau se-simple "naik atau turun"? Maka setiap orang akan dengan mudah menjawab sesuai dengan persepsi masing2 berdasarkan indikator/trend/candlestick yang ada di chart dengan time frame yang berbeda-beda.
Bagi yang menggunakan TF 1H akan mengatakan "harga naik", sementara yang menggunakan TF 4H mungkin menjawab "belum tahu, masih wait and see", lain lagi dengan yang menggunakan TF Daily atau bahkan Weekly, dengan yakin mereka akan menjawab "harga akan turun".
Jawaban yang berbeda-beda tersebut pasti akan membuat orang yang bertanya semakin kebingungan... (emang enak?!)
Hari Jumat lalu (05/06) sekitar jam 8 pagi seseorang bertanya kepada saya, "GU naik atau turun?" Dalam sepersekian detik saya bingung untuk menjawab, takut beda persepsi... Lalu saya tanya balik,"tergantung dari berapa lama anda akan hold posisi anda?!" Lalu dia jawab "kurang lebih sampai jam 3 sore". Ok, setidaknya saya sudah punya gambaran, berdasarkan TF berapa saya harus menjawab. Lalu saya katakan,"GU akan turun"... dan alhamdulilah bener.... hahaha... Kalau salah bisa jadi kambing hitam dan target hujatan massa lagi deh.... =))
Masalah ini sudah menjadi masalah yang sangat klasik, dan sudah pernah saya tulis dalam artikel Swinger, Day-trader atau Scalper?
Kalau anda serius ingin menjadi seorang trader dan berharap (pada akhirnya) trading menjadi sumber keuangan anda (baik itu bersifat investasi jangka panjang ataupun pendapatan bulanan), anda tidak bisa hanya bermodalkan simple question "naik atau turun?"
Lebih baik anda bermodalkan dana sebesar $5 ditambah dengan kemampuan membaca trend/menentukan titik resistance/support (dll.)... daripada anda bermodalkan $10000 ditambah dengan modal pertanyaan "naik atau turun?"
Small fund with greater knowledge is much better
than greater fund with little knowledge
Sebenarnya, untuk menghindari beda persepsi (yang bisa berakibat loss), masalah ini bisa dihindari.
Daripada sekedar menanyakan "naik atau turun?" Akan lebih baik jika pertanyaan tersebut dirubah menjadi "bagaimana saya bisa tahu harga akan naik atau turun?"
Maka jawaban yang ada menjadi sangat simple, yaitu: Observasi.
Sunday, May 31, 2009
GU is going to 1.68?!
* Click image to enlarge
Consideration:
- MA 12 and MA 26 are about to cross up
- Bollinger Bands are still wide open
- 1.68 is where the SMA 62 located (more/less)
Reconsideration:
- It appears on Weekly Time Frame, it means even if it hit 1.68, it'll take sometime
- The price has already hit MA 12 on Monthly Time Frame, it's possible that the price will rebounce
- Prediction is just a prediction, time will reveal
- Take your own risk
- Trade wisely, chat nicely
Saturday, May 23, 2009
The Power of Trend
2-3 hari terakhir banyak gossip yang mengatakan bahwa GBP/USD akan mencapai harga 1.6XXX.
Mengapa hanya berani/bisa mengatakan hal tersebut tanpa memberikan alasan atau analisanya?
Memang, kalau dikatakan bahwa GU akan mencapai level 1.6 sangat masuk akal, tapi kan bukan berarti dalam hitungan menit harga tersebut akan tercapai?! Akibatnya, banyak yang langsung melakukan transaksi buy dengan target profit 1.6XXX.... tapi disaat harga tiba2 turun lagi, langsung panik dan (lagi-lagi) menyalahkan orang yang memberi signal.
Sepertinya banyak yang melupakan teori "pantulan sebuah bola", bahwa untuk mendapatkan pantulan lebih tinggi, kita perlu lebih keras melemparkan bola tersebut ke bawah...
Bisa membaca arah trend pergerakan harga itu bagus! Tapi tahu kekuatan trend akan lebih baik.
No Signal
Beberapa hari terakhir ini, saya mulai coba untuk membagi (sharing) analisa saya mengenai pergerakan pair GBP/USD di chat room Marketiva, dengan tujuan atau harapan dapat mendapat perbandingan ataupun (bahkan) sanggahan dari rekan2 yang lain.
Tapi sayangnya, banyak yang menyalahartikan analisa tersebut dan dianggap sebagai 'signal' untuk membantu mereka dalam menentukan kapan harus melakukan entry/exit maupun target profit.
Lebih parah lagi, dengan kondisi tersebut, mereka semakin menganggap saya adalah master (???) (Asli! Bingung mode: ON)
Dari awal saya trading dan aktif di chat room, saya tidak berani membagi/mendiskusikan analisa saya karena takut salah dan akan menjadi sasaran target empuk untuk dijadikan kambing hitam :S
Alasan saya pada akhirnya memberanikan diri untuk sharing analisa karena saya melihat banyak yang memberikan/menuliskan angka2 sebagai target profit, tapi tidak ada yang berani untuk memberikan analisanya.... Menurut saya itu sangat tidak bertanggung jawab bahkan sangat tidak membantu trader lain untuk sama2 belajar menganalisa pergerakan harga.
Saya sangat setuju dengan pendapat beberapa rekan di room bahwa Marketiva merupakan the best online broker. Salah satu alasannya adalah (setahu saya) Marketiva satu2nya online broker yang menyediakan sarana chat room untuk berdiskusi antara sesama trader. Lalu, kenapa tidak kita manfaatkan fasilitas tersebut sebaik2nya?!
Awal saya aktif di chat room, memang sudah banyak 'angka-angka' bertebaran.... Tapi sayangnya (seperti sudah saya katakan di atas), angka2 tersebut hanya dimanfaatkan sebagai "signal mentah yang langsung dimakan tanpa di masak terlebih dahulu". Akibatnya, sering terjadi keributan, padahal menurut saya sebenernya kesalahan bukan terletak pada orang yang memberi 'signal', tapi justru terletak pada orang2 yang hanya mau memanfaatkan angka2 tersebut tanpa mau melakukan crosscheck - double check- and recheck dengan analisanya sendiri .... Dan akhirnyapun semakin jarang yang mendiskusikan hasil analisanya....
Sangat disayangkan....
Ironisnya.... disaat room sepi dari diskusi analisa, banyak yang menanyakan signal....
Perhaps, I'd better shut up before someone blames me for what I said....
Saturday, January 17, 2009
Be Wise, Be Nice
Barusan 'walk around the blogs' dan nemu review atau opini tentang sebuah buku trading forex yang berjudul “Cara Gampang Cari Duit Dari Rumah - Forex Online Trading” terbitan Elex Media Komputindo. Saya juga pernah mengintip isi buku ini di Gramed, tapi gak berminat untuk membeli karena semua isinya sudah pernah saya baca dan pelajari di babypips.com
Di review tersebut, si penulis review menyatakan kekecewaannya terhadap dunia forex dan menganggap bahwa judul buku tersebut menyesatkan. Penulis review juga menceritakan pengalamannya selama terjun di dunia trading forex yang akhirnya end up dengan kegagalan alias hilang modal bahkan sempat pindah broker dan berakhir dengan hasil yang sama. Gagal.
Kalau anda mengikuti perjalanan saya dalam belajar trading (forex khususnya) di blog ini, sayapun pernah mengalami hal yang sama, dari satu loss ke loss yang lain. Sampai akhirnya saya menemukan cara trading yang benar (tapi belum tentu yang terbaik) dan merasakan hasilnya, tanpa harus menyalahkan pihak lain.
Kalau kita mengalami kegagalan didunia trading, bukan buku panduannya yang salah, bukan brokernya yang salah, bukan regulasinya yang salah, bukan marketnya yang salah. Tapi kita sendiri yang (masih) salah dalam melakukan analisa dan menentukan waktu untuk open position.
Trading (apapun produknya) memang bukan pekerjaan mudah, tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Trading memang bukan buat semua orang, sama halnya dengan tidak semua orang bisa menjadi dokter, insinyur, atau bahkan mencapai S2, S3.
Intinya, semua bisa dicapai asal tekun dan gak pernah menyerah. Quit never win, winners never quit.
Tapi dibalik itu kita juga mesti ingat bahwa jalan hidup tiap2 orang berbeda. Jadi kalau misalnya kita gagal jadi trader, anggap aja memang kita tidak ditakdirkan untuk mencari uang lewat trading.
Sama halnya dengan kegagalan saya didunia Internet Marketing, tapi bukan berarti cari uang didunia Internet Marketing adalah omong kosong. Saya tahu bahwa itu semua benar, dan saya menyikapi kegagalan saya tersebut dengan menganggap "It's just NOT me".
Kalau seseorang gagal menjadi dokter, apakah berarti bukunya yang salah? Dosennya yang salah? Universitasnya yang salah? Atau bahkan ilmu kedokteran itu sendiri yang salah?!
Kesalahan terletak pada "bagaimana kita melihat dan menyikapi suatu kegagalan".
Be wise, be nice.
Thursday, January 15, 2009
Candlestick(s)
Awal saya belajar trading, sempat ngobrol ama trader asal Canada yang udah memasuki level 'trading for a living' (duh..., lupa nama/nickname-nya). Dia bilang bahwa dia hanya mengandalkan bentuk candlesticks untuk melakukan open position maupun closing position.
Hmmm.... sounds easy and simple, ain't it?!
Dia menganjurkan saya untuk membeli buku "Japanese Candlestick Charting Techniques" yang ditulis oleh Steve Nison. Setelah saya check di amazon.com harganya lumayan mahal ($59.69) belum termasuk ongkos kirim. Di sini (Jakarta) sudah saya check ke beberapa toko buku besar nggak ada, kalaupun ada tentu harganya tidak jauh beda.
Saya coba cari informasi mengenai candlestick di internet. Setelah coba membaca dan mempelajari beberapa candlestick, akhirnya saya bingung sendiri.... Karena begitu banyak bentuk candlestick dengan perbedaan yang tidak terlalu mencolok sehingga agak sulit untuk mengingat bentuk dan maknanya (faktor umur kali, ya?!). Akhirnya saya pun berhenti mempelajari candlestick.
Setelah setahun kemudian, saya tergelitik untuk kembali mempelajari bentuk-bentuk candlestick ini. Emang gak mudah, tapi saya tahu dan yakin pasti ada jalan kalau kita berkemauan keras untuk melakukan sesuatu.
Akhirnya saya ambil kesimpulan bahwa dari sekian banyak bentuk candlestick yang ada (ratusan?), saya pelajari berdasarkan kebutuhan kita.
Dalam dunia trading hanya ada 3 kondisi, Bullish, Bearish dan Sideways; dan hanya ada 1 kondisi (yang paling penting) untuk melakukan open position, yaitu saat Reversal.
Dari kenyataan diatas, saya berkesimpulan bahwa yang paling penting kita ketahui adalah titik reverse dimana harga akan berbalik arah. Bukankah kita seharusnya membeli disaat harga rendah lalu berbalik naik dan sebaliknya menjual disaat harga tinggi lalu berbalik turun?!
Kesimpulan saya ini membuat saya memilah dan memilih bentuk-bentuk candlestick yang wajib untuk diketahui sehingga kita tidak perlu menghafal semua bentuknya. Yang saya lakukan sama dengan cara saya mempelajari indikator (baca artikel ini).
Dari chart Time Frame yang saya gunakan (Daily) saya amati setiap bentuk candlestick diharga tertinggi dan terendah, lalu saya cari (cocokkan) dengan materi candlestick yang sedang saya pelajari. Dengan cara ini maka anda akan mendapatkan bentuk-bentuk candlesticks yang sering terjadi pada kondisi reverse sehingga anda tidak perlu mempelajari dan mengingat semua bentuk-bentuknya. Sejalan dengan waktu maka "koleksi candlestick" anda akan bertambah dan akan lebih mudah untuk melakukan open maupun closing position.
Note:
Trading berdasarkan candlestick akan jauh lebih mudah dan efektif jika kita adalah swinger dan menggunakan Time Frame paling kecil TF Daily. Jika anda menggunakan TF Hourly, maka anda harus mengamati bentuk candlestick setiap jam untuk mengetahui arah pergerakan harga.
Subscribe to:
Posts (Atom)