Menguatnya US Dollar beberapa minggu terakhir ini membuat trader sangat yakin untuk membeli Dollar (Sell GBP untuk pair GBP/USD) dan membuat Target Profit (TP) yang sangat jauh yaitu di harga 1.5XXX (harga GBP/USD saat artikel ini dibuat berada di posisi 1.7656) yang berarti masih ada selisih 2000 pips lebih untuk mencapai target. Wow...!
Sempat saya tanyakan berdasarkan apa (sebut saja dengan Mr. X) menargetkan profit pada harga tersebut, lalu dia jawab 3 faktor (1 alasan saya lupa), yaitu:
1. Amerika akan mengadakan pemilihan presiden
2. Harga minyak yang cenderung turun terus
3. (saya lupa)
Lalu saya tanyakan kembali, bagaimana seandainya besok atau beberapa hari kemudian terjadi peristiwa seperti 9/11 dimana dampaknya USD melemah sampai ribuan pips hanya dalam hitungan menit?
Saya tunggu jawabannya..... dan akhirnya Mr. X menghilang dari chat room dan kembali beberapa saat kemudian tanpa menghiraukan pertanyaan saya yang tak terjawab :(
Saya pernah membaca di sebuah sumber bahwa dalam menentukan target profit sebaiknya harus memenuhi 3 kriteria:
1. Realistic
2. Achievable
3. Measurable
Ketiga hal tersebut bisa dirangkum dalam pengertian bahwa sebuat target profit hendaknya tidak mengada-mengada, mempunyai dasar yang kuat untuk bisa sampai pada target/tujuan sesuai dengan capability (kemampuan) kita sebagai trader. Dalam hal ini menyangkut money management, psychology management, fund, experience, knowledge, skill, fundamental/technical analysis dan masuk kategori trader apa kita.
Sudah siapkah kita menghadapi segala resiko dalam pencapaian menuju lebih dari 2000 pips lagi?!
Apakah karakter/kepribadian kita sudah sesuai untuk menunggu pergerakan harga sampai lebih dari 2000 pips tersebut?
Apakah sisa dana kita masih mampu untuk menahan pergerakan harga yang sangat mungkin tiba-tiba berbalik arah?
Masih banyak lagi pertanyaan yang harus kita pertanyakan pada diri kita sendiri sebelum kita menentukan TP.
Memang...... tidak ada yang salah dengan menentukan TP sebesar 2000an pips. Hanya saja menurut saya (IMHO) terlalu naif kalau kita menentukan TP sebesar itu tanpa memperhitungkan 3 kriteria tersebut diatas.
Ironisnya..., kalau memang yakin bahwa GBP/USD bakal drop dan mencapai harga 1.5XXX kenapa juga harus nge-check harga tiap detik?! Kenapa juga harus panik disaat USD melemah terhadap GBP padahal masih dalam masa koreksi/retracement? Kenapa juga harus sibuk nyari/nanya signal? Kenapa juga harus heboh menjelang High Impact News dirilis?
Menguatnya US Dollar beberapa minggu terakhir dikarenakan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di hampir seluruh negara, akibat dari perlambatan pertumbuhan ekonomi di Amerika sejak pertengahan tahun lalu dan sekarang mulai berdampak pada negara2 berkembang lainnya. Hal ini membuat para investor kebingungan untuk berinvestasi di negara2 berkembang dan akhirnya memilih untuk berinvestasi dalam bentuk foreign exchange dan membeli Dollar dalam jumlah sangat-sangat besar. Bukan karena pertumbuhan ekonomi di Amerika yang membaik. (Sumber: Market Review/MetroTV).
Untuk membeli USD tidak cukup hanya berpatokan pada harga minyak yang terus menurun.
Don't be too naive. Get real.
4 comments:
***dalam ilmu ekonomi business international kita mengenal 3 tipe investor dalam memandang risk: 1. evert risk 2. normal risk 3. risk taker.
***dan pada umumnya tidak selalu hanya mengacu ke micro ekonomi negara atau regional tertentu - investor lebih melihat kepada macro negara atau regional tertentu.
***bila kita harus mengikuti setiap release berita dalam trading ya repot paling juga jadi mr. 20pips or 30pips and so forth...
***lototin chart dan nunggu berita itu merupakan hal yg membosankan...
***trading itu harus enjoy - begitu mudah kenapa harus bikin mumet
***ya kalo dari kaca mata saya sih teknikal lebih cenderung memberikan pandangan umum daripada berita setiap saat yang memiliki nilai daluarsa - contoh saja kita berlangganan kompas - berita lalu belon tentu menjadi acuan untuk besoknya karena pemberitaan itu udah keburu daluarsa pada saat kita membacanya...
***dalam ilmu ekonomi micro dan macro nilai titik jenuh alias klimaks juga berbeda :) ya contoh 2000++ pips tadi :)
***naik turun nya sebuah mata uang bukan dari kuat atau lemahnya tapi dari demand n supplynya [kira² githu dech]
ya kembali ke type trader apa sih kita masing²
***saya tambahkan lagi bahwa dalam trading tidak memandang disiplin ilmu ya ;)) jangan salah tanggap bahwa lulusan ekonom pasti ngerti trading :P
selamat pak anton tulisan makin hari makin OK aja - tunggu tulisan berikutnya ;)
met sukses
The reason I wrote this article is that Mr. X has ONLY been trading for several days when that conversation happened.
So, regardless whatever the economic theory is, it's still too naive for a rookie to set up a target profit more than 2000 pips without having enough experience, knowldege, skill, etc.
To me, it sounds like an "emotional target profit" instead of "rational target profit".
Especially when it was done by a rookie.
I'm a rookie myself, but I prefer to have an open target profit when I trade long term.
Anyway... thanks for your commenting.
It's always nice to have your comments :)
several days ago me got in hot pan with him - well everyone still need to learn as mas cris says let him be - let him learn mistake by himself..
ya we've been in his position no matter what we learn from our lesson :)
cool ;)
Sure..., been there, done that :)
Post a Comment