* Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel Fibonacci
Setelah seminggu terakhir mengamati pergerakan harga di Time Frame (TF) 1 Hour* dengan menggunakan indikator Fibonacci, saya mulai dapat melihat sekaligus 'merasakan' ke arah mana harga akan bergerak dan di harga berapa harga akan berhenti dalam masa koreksi, lalu melanjutkan pergerakan sesuai dengan arah major trend (dalam hal ini saya mengacu pada TF Daily).
Kesimpulan sementara yang dapat saya ambil adalah dalam masa koreksi (berawal dari titik terendah menuju ke atas untuk down trend), harga akan berhenti sementara di titik/garis 23.6% pada indikator Fibo, lalu melanjutkan perjalanannya menuju titik/garis 50%.
Dari titik/garis 50% ini harga akan berhenti sementara dan berusaha untuk melanjutkan perjalanannya menuju 61.8% atau bahkan 100%.
Dalam waktu satu minggu terakhir terlihat bahwa koreksi/retracement selalu berakhir pada titik/garis 50% dan melanjutkan perjalanannya sesuai dengan major trend (Teori Price Movement Range). Pada titik/garis inilah kita dapat melakukan pending order. Untuk target profit selanjutnya dapat dilihat dengan menggunakan TF Daily, Weekly atau bahkan Monthly (tergantung dari kekuatan trend yang bisa dilihat dengan menggunakan indikator lain).
Apakah dalam waktu seminggu kedepan dan selanjutnya teori ini masih berlaku?
Kesimpulan ini masih bersifat sementara, karena masih perlu pembuktian diminggu-minggu berikutnya, karena didunia trading saya berprinsip bahwa benar sekali belum tentu selalu benar.
(*) Pemilihan TF 1 Hour, untuk mempercepat proses observasi
Saturday, August 30, 2008
It's Fun, It's Fibonacci (pt. II)
Thursday, August 28, 2008
Swinger, Day-trader atau Scalper?
Dalam sebuah forum/chat room sering saya dapati pertanyaan2 seperti:
- signal please
- trendnya apa nih?
- naik atau turun?
- naik/turunnya sampe berapa?
- kapan naiknya?
- kapan turunnya?
The Case
Seseorang menanyakan salah satu dari pertanyaan di atas. Lalu orang lain menjawab "turun" (misalnya). Setelah beberapa waktu kemudian ternyata harga berbalik arah menjadi naik. Akhirnya orang yang nanya tadi protes dan menyalahkan orang yang mengatakan bahwa harga akan turun. Akhirnya terjadilah keributan di room tersebut. Hajaaaaaaar... (Hehehe....)
The Problem
Masalah ini timbul karena anda belum menentukan diri anda sebagai trader dengan tipe apa? Swinger, Day-trader atau Scalper?
Jika anda sebagai day-trader lalu menanyakan trend atau pergerakan harga dalam sebuah forum/chat room, tentu pertanyaan itu berlaku pada waktu disaat anda menanyakan pertanyaan tersebut. Atau setidaknya beberapa jam kemudian.
Sementara jawaban yang diberikan adalah jawaban dari seorang Swinger, dimana jawaban tersebut berlaku untuk jangka waktu beberapa hari, beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan ke depan. Jadi, nggak salah kalau jawabannya adalah "turun", karena memang major trend (Daily, Weekly, Monthly) sedang turun.
Jelas aja gak nyambung :D
The Solution
1. Tanyakan kepada diri anda sendiri, tipe trader apakah anda?
2. Jika anda sudah menentukan tipe tersebut, gunakan Time Frame (TF) sesuai dengan tipe anda
3. Dengan indikator andalan anda, lihatlah pergerakan harga yang ada di TF yang anda gunakan.
4. Kalau anda termasuk tipe day-trader, jangan lupa untuk tetap mengacu pada trend di TF yang lebih besar. Karena disaat major trend sedang turun, pergerakan harga naik hanya merupakan koreksi, jadi jangan terlalu berharap untuk bisa mendapatkan banyak pips dalam 1 transaksi. Selebihnya anda dapat melakukan transaksi sesuai dengan major trend.
5. Untuk lebih amannya, sebagai day-trader akan lebih baik kalau anda hanya melakukan transaksi sesuai dengan major trend (satu arah). Jangan melakukan transaksi disaat harga dalam keadaan koreksi. Disinilah peranan indikator Fibonacci (dalam hal ini, sayapun masih dalam tahap belajar). Dengan penggunaan Fibonacci yang benar dan tepat, anda dapat menentukan kapan masa koreksi/konsolidasi berakhir dan harga kembali ke major trend. Anda dapat menggunakan pending order, sehingga anda tidak harus menunggu untuk melakukan transaksi(*).
6. Biasakan untuk menggunakan TF sesuai dengan type anda sebagai trader. Jangan menggunakan lebih dari 2 TF, karena itu hanya akan membuat anda semakin bingung menentukan arah pergerakan harga disaat anda mau melakukan transaksi.
(*) Perlu dicatat bahwa indikator hanyalah indikator, indikator digerakkan oleh harga. Bukan sebaliknya. Benar sekali belum tentu benar selamanya.
Dengan membiasakan diri menggunakan TF sesuai tipe anda, anda akan dapat melihat kemana harga bergerak, sehingga anda tidak perlu lagi menanyakan signal ataupun pertanyaan2 lain seperti diatas. Jangan pedulikan signal2 yang bertebaran dimana-mana, karena itu hanya akan membuat anda semakin tergantung dengan analisa orang lain (yang belum tentu benar) dan tidak akan menjadikan anda sebagai seorang trader (yang sebenar-benarnya).
Kecuali anda hanya iseng melakukan trading.
You decide it.
Good Luck!
- signal please
- trendnya apa nih?
- naik atau turun?
- naik/turunnya sampe berapa?
- kapan naiknya?
- kapan turunnya?
The Case
Seseorang menanyakan salah satu dari pertanyaan di atas. Lalu orang lain menjawab "turun" (misalnya). Setelah beberapa waktu kemudian ternyata harga berbalik arah menjadi naik. Akhirnya orang yang nanya tadi protes dan menyalahkan orang yang mengatakan bahwa harga akan turun. Akhirnya terjadilah keributan di room tersebut. Hajaaaaaaar... (Hehehe....)
The Problem
Masalah ini timbul karena anda belum menentukan diri anda sebagai trader dengan tipe apa? Swinger, Day-trader atau Scalper?
Jika anda sebagai day-trader lalu menanyakan trend atau pergerakan harga dalam sebuah forum/chat room, tentu pertanyaan itu berlaku pada waktu disaat anda menanyakan pertanyaan tersebut. Atau setidaknya beberapa jam kemudian.
Sementara jawaban yang diberikan adalah jawaban dari seorang Swinger, dimana jawaban tersebut berlaku untuk jangka waktu beberapa hari, beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan ke depan. Jadi, nggak salah kalau jawabannya adalah "turun", karena memang major trend (Daily, Weekly, Monthly) sedang turun.
Jelas aja gak nyambung :D
The Solution
1. Tanyakan kepada diri anda sendiri, tipe trader apakah anda?
2. Jika anda sudah menentukan tipe tersebut, gunakan Time Frame (TF) sesuai dengan tipe anda
3. Dengan indikator andalan anda, lihatlah pergerakan harga yang ada di TF yang anda gunakan.
4. Kalau anda termasuk tipe day-trader, jangan lupa untuk tetap mengacu pada trend di TF yang lebih besar. Karena disaat major trend sedang turun, pergerakan harga naik hanya merupakan koreksi, jadi jangan terlalu berharap untuk bisa mendapatkan banyak pips dalam 1 transaksi. Selebihnya anda dapat melakukan transaksi sesuai dengan major trend.
5. Untuk lebih amannya, sebagai day-trader akan lebih baik kalau anda hanya melakukan transaksi sesuai dengan major trend (satu arah). Jangan melakukan transaksi disaat harga dalam keadaan koreksi. Disinilah peranan indikator Fibonacci (dalam hal ini, sayapun masih dalam tahap belajar). Dengan penggunaan Fibonacci yang benar dan tepat, anda dapat menentukan kapan masa koreksi/konsolidasi berakhir dan harga kembali ke major trend. Anda dapat menggunakan pending order, sehingga anda tidak harus menunggu untuk melakukan transaksi(*).
6. Biasakan untuk menggunakan TF sesuai dengan type anda sebagai trader. Jangan menggunakan lebih dari 2 TF, karena itu hanya akan membuat anda semakin bingung menentukan arah pergerakan harga disaat anda mau melakukan transaksi.
(*) Perlu dicatat bahwa indikator hanyalah indikator, indikator digerakkan oleh harga. Bukan sebaliknya. Benar sekali belum tentu benar selamanya.
Dengan membiasakan diri menggunakan TF sesuai tipe anda, anda akan dapat melihat kemana harga bergerak, sehingga anda tidak perlu lagi menanyakan signal ataupun pertanyaan2 lain seperti diatas. Jangan pedulikan signal2 yang bertebaran dimana-mana, karena itu hanya akan membuat anda semakin tergantung dengan analisa orang lain (yang belum tentu benar) dan tidak akan menjadikan anda sebagai seorang trader (yang sebenar-benarnya).
Kecuali anda hanya iseng melakukan trading.
You decide it.
Good Luck!
Sunday, August 24, 2008
Bikin Yuuuuk...!
Mug
Hoodie
Design © anarddesign, Agustus 2008
Just for fun..., tapi kalau mau diseriusin asik juga sih...!
Ada yang mau sponsorin?!
Saturday, August 23, 2008
Fibonacci
Semenjak teman saya menganjurkan untuk menggunakan indikator Fibonacci bulan Februari 2008 lalu, butuh waktu cukup lama bagi saya untuk dapat menggunakannya dengan benar. Sempat frustrasi dan gak mau menggunakan indikator tersebut.
Apa itu Fibonacci kurang lebih saya tahu, fungsinya untuk apa-pun saya tahu, tapi satu hal yang paling membingungkan adalah menempatkan/menarik titik 0 dan 100. Apa yang menjadi patokan high/low-nya? Karena setiap saya tarik fibonacci lalu saya bandingkan dengan teman-teman yang lain, hasilnya selalu beda. Perbedaan hasil tersebut dikarenakan penempatan titik 0 dan 100 yang berbeda. Lalu bagaimana kita bisa menghasilkan penghitungan yang akurat kalau setiap orang berbeda hasilnya? Bagaimana kita dapat menentukan titik high/low-nya? Dengan chart yang sama, seharusnya penghitungannya menghasilkan hasil yang sama (IMHO, maklum nubi).
Karena penasaran (saya tahu bahwa indikator ini merupakan indikator yang ampuh untuk menentukan Support/Resistance dan banyak digunakan oleh profesional trader dunia), maka saya terus mencoba dan mencoba lagi....
Sampai akhirnya.... beberapa hari terakhir ini, tanpa sengaja saya menemukan cara untuk menggunakan Fibonacci tanpa harus bingung lagi menentukan high/low yang akan kita jadikan patokan, dan setelah saya check, double check and re-check, hasilnya sering sama persis dengan teman-teman yang lain, kalaupun beda hanya 1-2 pips. Gak cuman itu, saya jadi lebih PD (mudah2an gak ke-PD-an) dalam menentukan open position, sejauh mana harga akan bergerak, kapan harga berbalik arah, sejauh mana berbalik arah, atau memang sudah sampai titik reversal.
Memang... tidak selalu benar, karena indikator hanyalah indikator, indikator bergerak sesuai dengan pergerakan harga. Bukan sebaliknya.
Bagaimana caranya? Hmmm.... sementara masih rahasia.... :D (sok tahu banget ya gue?!)
Untuk beberapa waktu kedepan saya masih akan melakukan test dengan cara saya ini, dengan menggunakan quantity yang lebih kecil sehingga kalaupun meleset gak rugi banyak, kalaupun untung tapi dikit, ya alhmadulilah.... disamping margin nambah, berarti terbukti emang cara saya benar.
Mudah2an... :)
* Artikel ini bersambung ke http://anardfx.blogspot.com/2008/08/its-fun-its-fibonacci-pt-ii.html
Apa itu Fibonacci kurang lebih saya tahu, fungsinya untuk apa-pun saya tahu, tapi satu hal yang paling membingungkan adalah menempatkan/menarik titik 0 dan 100. Apa yang menjadi patokan high/low-nya? Karena setiap saya tarik fibonacci lalu saya bandingkan dengan teman-teman yang lain, hasilnya selalu beda. Perbedaan hasil tersebut dikarenakan penempatan titik 0 dan 100 yang berbeda. Lalu bagaimana kita bisa menghasilkan penghitungan yang akurat kalau setiap orang berbeda hasilnya? Bagaimana kita dapat menentukan titik high/low-nya? Dengan chart yang sama, seharusnya penghitungannya menghasilkan hasil yang sama (IMHO, maklum nubi).
Karena penasaran (saya tahu bahwa indikator ini merupakan indikator yang ampuh untuk menentukan Support/Resistance dan banyak digunakan oleh profesional trader dunia), maka saya terus mencoba dan mencoba lagi....
Sampai akhirnya.... beberapa hari terakhir ini, tanpa sengaja saya menemukan cara untuk menggunakan Fibonacci tanpa harus bingung lagi menentukan high/low yang akan kita jadikan patokan, dan setelah saya check, double check and re-check, hasilnya sering sama persis dengan teman-teman yang lain, kalaupun beda hanya 1-2 pips. Gak cuman itu, saya jadi lebih PD (mudah2an gak ke-PD-an) dalam menentukan open position, sejauh mana harga akan bergerak, kapan harga berbalik arah, sejauh mana berbalik arah, atau memang sudah sampai titik reversal.
Memang... tidak selalu benar, karena indikator hanyalah indikator, indikator bergerak sesuai dengan pergerakan harga. Bukan sebaliknya.
Bagaimana caranya? Hmmm.... sementara masih rahasia.... :D (sok tahu banget ya gue?!)
Untuk beberapa waktu kedepan saya masih akan melakukan test dengan cara saya ini, dengan menggunakan quantity yang lebih kecil sehingga kalaupun meleset gak rugi banyak, kalaupun untung tapi dikit, ya alhmadulilah.... disamping margin nambah, berarti terbukti emang cara saya benar.
Mudah2an... :)
* Artikel ini bersambung ke http://anardfx.blogspot.com/2008/08/its-fun-its-fibonacci-pt-ii.html
Sunday, August 17, 2008
Back on Track
Phew...!
Bukan hal mudah untuk bisa kembali melakukan trading setelah apa yang saya alami beberapa minggu terakhir.
- feeling down karena begitu banyak dana yang hilang
- rasa percaya diri yang ikut hilang
- mencari dan mendapatkan kembali profitable system yang juga hilang (mbuh nang endi....)
Tapi berkat dorongan spirit dari teman2, akhirnya perlahan-lahan saya bisa back on track.
Many thanks, guys..!
Bukan hal mudah untuk bisa kembali melakukan trading setelah apa yang saya alami beberapa minggu terakhir.
- feeling down karena begitu banyak dana yang hilang
- rasa percaya diri yang ikut hilang
- mencari dan mendapatkan kembali profitable system yang juga hilang (mbuh nang endi....)
Tapi berkat dorongan spirit dari teman2, akhirnya perlahan-lahan saya bisa back on track.
Many thanks, guys..!
Wednesday, August 13, 2008
Me No Master (Malu Bertanya Sesat di Jalan?)
Dari awal saya bergabung dengan Marketiva, julukan 'master' sudah melekat dengan nama saya. That Sucks!
Nggak tahu dari mana awalnya...., mungkin karena ada seorang senior yang kebetulan punya nama mirip dengan nickname saya, jadi agak rancu.... mereka pikir saya sama dengan orang tersebut :D
Me No Master.... saya baru mengenal dunia trading bulan Agustus 2007, yang berarti baru setahun saya masuk market. Sementara seorang master didunia trading setidaknya sudah menghabiskan waktu 3-5 tahun (IMHO).
Blog ini saya buat sebagai catatan/jurnal dari perjalanan saya sebagai seseorang yang (sangat) ingin menjadi trader. Semua saya tulis dan captured apa adanya, dengan tujuan sebagai catatan untuk diri saya sendiri dan harapan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi trader pemula lainnya yang (baru) mau masuk market.
Bukan untuk show off atau pamer dengan menunjukkan hasil trading saya tiap bulannya.
Dari hasil trading yang saya post, dapat terlihat up and down - raise and fallnya performance saya setiap bulan. Itu semua menunjukkan bahwa itulah yang terjadi dalam masa pembelajaran. Ada saat2 dimana profit itu mudah didapat, tapi ada juga saat2 sulit dimana saya harus mengambil keputusan (berat, euy!) untuk cut loss sebesar apapun itu nilainya (Hiks...).
Intinya adalah bahwa yang namanya belajar adalah proses, kalaupun saya pernah menghasilkan profit lebih dari 50% sebulan, bukan berarti saya adalah seorang master, karena kenyataannya di bulan-bulan berikutnya habis semua profit yang sudah saya dapatkan.
Dari semua tulisan dan performance yang ada, saya dapat me-review proses belajar saya dan memilih sistem atau strategi (or whatever you call it) yang paling suitable dan profitable bagi saya sekaligus mencari dan mendapatkan kesalahan (terbesar) yang pernah saya lakukan.
Sebagai jawaban, kesalahan terbesar saya adalah "tidak percaya diri pada kemampuan yang sudah saya miliki". Disaat saya sudah stabil, saya justru banyak bertanya kepada orang lain yang akhirnya justru membuat performance saya berantakan.
Harap diingat bahwa kalau kita bertanya kepada orang lain, dan ternyata jawaban orang lain tersebut salah, jangan salahkan orang tersebut, karena disaat jawabannya salah, orang tersebut tahu kapan dan apa yang harus dia lakukan untuk mengkoreksi. Sementara kita (kadang) terpaku dengan jawaban yang kita dapat tanpa tahu kapan kesalahan tersebut harus kita koreksi.
Bertanya adalah sesuatu yang harus kita lakukan sebagai bagian dari proses belajar, tapi apakah kita harus selalu bertanya (baca: tergantung) pada orang lain untuk mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaan kita?!
I don't thik so :)
So..., don't call me "master". I am just a trader wannabe :)
Nggak tahu dari mana awalnya...., mungkin karena ada seorang senior yang kebetulan punya nama mirip dengan nickname saya, jadi agak rancu.... mereka pikir saya sama dengan orang tersebut :D
Me No Master.... saya baru mengenal dunia trading bulan Agustus 2007, yang berarti baru setahun saya masuk market. Sementara seorang master didunia trading setidaknya sudah menghabiskan waktu 3-5 tahun (IMHO).
Blog ini saya buat sebagai catatan/jurnal dari perjalanan saya sebagai seseorang yang (sangat) ingin menjadi trader. Semua saya tulis dan captured apa adanya, dengan tujuan sebagai catatan untuk diri saya sendiri dan harapan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi trader pemula lainnya yang (baru) mau masuk market.
Bukan untuk show off atau pamer dengan menunjukkan hasil trading saya tiap bulannya.
Dari hasil trading yang saya post, dapat terlihat up and down - raise and fallnya performance saya setiap bulan. Itu semua menunjukkan bahwa itulah yang terjadi dalam masa pembelajaran. Ada saat2 dimana profit itu mudah didapat, tapi ada juga saat2 sulit dimana saya harus mengambil keputusan (berat, euy!) untuk cut loss sebesar apapun itu nilainya (Hiks...).
Intinya adalah bahwa yang namanya belajar adalah proses, kalaupun saya pernah menghasilkan profit lebih dari 50% sebulan, bukan berarti saya adalah seorang master, karena kenyataannya di bulan-bulan berikutnya habis semua profit yang sudah saya dapatkan.
Dari semua tulisan dan performance yang ada, saya dapat me-review proses belajar saya dan memilih sistem atau strategi (or whatever you call it) yang paling suitable dan profitable bagi saya sekaligus mencari dan mendapatkan kesalahan (terbesar) yang pernah saya lakukan.
Sebagai jawaban, kesalahan terbesar saya adalah "tidak percaya diri pada kemampuan yang sudah saya miliki". Disaat saya sudah stabil, saya justru banyak bertanya kepada orang lain yang akhirnya justru membuat performance saya berantakan.
Harap diingat bahwa kalau kita bertanya kepada orang lain, dan ternyata jawaban orang lain tersebut salah, jangan salahkan orang tersebut, karena disaat jawabannya salah, orang tersebut tahu kapan dan apa yang harus dia lakukan untuk mengkoreksi. Sementara kita (kadang) terpaku dengan jawaban yang kita dapat tanpa tahu kapan kesalahan tersebut harus kita koreksi.
Bertanya adalah sesuatu yang harus kita lakukan sebagai bagian dari proses belajar, tapi apakah kita harus selalu bertanya (baca: tergantung) pada orang lain untuk mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaan kita?!
I don't thik so :)
So..., don't call me "master". I am just a trader wannabe :)
Tuesday, August 12, 2008
Back to Square One
Hari ini saya ambil keputusan untuk meng-cut loss posisi floating minus sebesar $-1027.9643 :D:D dengan tujuan agar bisa memulai transaksi dari awal tanpa ada beban posisi yang masih floating minus.
Back to Square One.... Kembali ke awal... :)
Dengan sisa modal yang masih ada, saya berusaha untuk memperbaiki semua kesalahan yang pernah saya lakukan.
Wish Me Luck! :)
Back to Square One.... Kembali ke awal... :)
Dengan sisa modal yang masih ada, saya berusaha untuk memperbaiki semua kesalahan yang pernah saya lakukan.
Wish Me Luck! :)
Sunday, August 10, 2008
Apa... bukan Berapa?! (Sebuah Pengakuan dan Renungan)
Beberapa minggu terakhir ini merupakan pengalaman terburuk bagi saya selama proses pembelajaran trading. Sempat 3 minggu lebih nggak bisa trading, profit enggak..., loss juga enggak. Emang sih, gak ada masalah selama kita nggak loss.... tapi begitu banyak kesempatan untuk OP terbuang hanya karena saya berada dalam posisi terlalu banyak locking/hedging sehingga available margin (AM) nggak cukup untuk melakukan transaksi baru.
Belum lagi running price berada di tengah2 posisi yang masih open sehingga mengakibatkan floating minus dengan gap yang sangat besar. Ditambah dengan keragu2an saya disaat mengambil keputusan untuk closing, padahal trend masih berjalan dan sangat kuat. Karena terburu-buru melakukan closing, akhirnya saya harus melakukan OP baru dan ini membuat AM semakin kecil...
Akibatnya... profit gak seberapa, yang ada AM semakin terkuras habis.... dan akhirnya.... terdengarlah "nada dering" yang sangat menakutkan itu.... Ya..! Margin Call occurred!!! :((
Hal ini membuat saya sangat terpukul! Karena total kerugian saya mencapai ribuan dollar hanya karena ketidak mampuan saya dalam melakukan analisa sehingga sering diliputi keraguan dalam melakukan closing.
Akhirnya saya coba untuk me-review pengalaman trading saya termasuk hal-hal positif dan negatifnya, dalam kondisi seperti apa saya bisa profitable dan dalam kondisi apa saya menjadi sangat bodoh!
Kenapa saya bisa mengalami hari-hari penuh dengan profit? Dan kenapa pula ada masa2 saya begitu bodoh sehingga loss by loss mengisi hari-hari trading saya?!
Loss dalam hal trading adalah hal biasa... kita semua tahu itu. Tapi kalau sejalan dengan waktu loss itu semakin sering terjadi dan bahkan dalam jumlah yang semakin besar???
Hmmm.... there must be something wrong with my trading, or even worse... there must be something wrong WITH ME!
Semua kejadian saya review, bahkan saya membaca ulang 2 artikel yang saya tulis sendiri (Ironic, isn't it?!), yaitu Trading = Driving dan Cut Your Loss and Let Your Profit Runs.
Setelah melakukan review, akhirnya saya berkesimpulan pada beberapa hal penting:
.:: Saya selama ini sebagai trader (wannabe), berkepribadian ganda. Artinya, saya belum mempunyai jati diri, apakah sebagai long term trader, day-trader atau scalper? Hal ini membuat saya melakukan transaksi disetiap ada kesempatan. Seorang teman baik saya menyebutnya dengan sebutan "on the spot trader". Kepribadian ganda ini mengakibatkan kacaunya system yang sudah terbentuk dan sudah terbukti profitable.
.:: Meminta pendapat dari trader lain, padahal saya tahu benar bahwa trading is a personal matter.
.:: Hampir disetiap kesempatan berkenalan dengan trader lain, saya sering mendapat pertanyaan "Modalnya berapa?" Tentu saja saya tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut karena hal itu sangat private and confidential. Tapi pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan besar dan sangat penting bagi saya dan justru menimbulkan pertanyaan baru, yaitu "Kenapa besarnya modal menjadi sangat penting dan harus dipertanyakan?!" (Tanya kenapa, kenapa tanya?) ;)
Seharusnya pertanyaan "modalnya berapa" diganti dengan "MODALNYA APA?!"
Apa... bukan Berapa...
Saya coba tanyakan kepada diri saya sendiri "modalnya APA saya berani masuk market dan melakukan trading?"
Jawabannya mudah ditebak, 'ternyata saya nyaris tidak punya modal apapun selain modal margin', ditambah lagi dengan 'multiple personality-trader' yang saya miliki, lengkaplah sudah kesalahan saya sehingga mengalami loss by loss yang semakin besar.
What a shame !
Anyway, enough talking... :)
Mudah2an pengalaman ini dapat menjadi pembelajaran yang sangat berharga untuk diri saya sendiri dan juga trader2 pemula sehingga tidak perlu mengalami atau bahkan mengulangi kesalahan seperti ini :)
Let's see the result in the end of August, will I be a better trader... or should I quit...?
Belum lagi running price berada di tengah2 posisi yang masih open sehingga mengakibatkan floating minus dengan gap yang sangat besar. Ditambah dengan keragu2an saya disaat mengambil keputusan untuk closing, padahal trend masih berjalan dan sangat kuat. Karena terburu-buru melakukan closing, akhirnya saya harus melakukan OP baru dan ini membuat AM semakin kecil...
Akibatnya... profit gak seberapa, yang ada AM semakin terkuras habis.... dan akhirnya.... terdengarlah "nada dering" yang sangat menakutkan itu.... Ya..! Margin Call occurred!!! :((
Hal ini membuat saya sangat terpukul! Karena total kerugian saya mencapai ribuan dollar hanya karena ketidak mampuan saya dalam melakukan analisa sehingga sering diliputi keraguan dalam melakukan closing.
Akhirnya saya coba untuk me-review pengalaman trading saya termasuk hal-hal positif dan negatifnya, dalam kondisi seperti apa saya bisa profitable dan dalam kondisi apa saya menjadi sangat bodoh!
Kenapa saya bisa mengalami hari-hari penuh dengan profit? Dan kenapa pula ada masa2 saya begitu bodoh sehingga loss by loss mengisi hari-hari trading saya?!
Loss dalam hal trading adalah hal biasa... kita semua tahu itu. Tapi kalau sejalan dengan waktu loss itu semakin sering terjadi dan bahkan dalam jumlah yang semakin besar???
Hmmm.... there must be something wrong with my trading, or even worse... there must be something wrong WITH ME!
Semua kejadian saya review, bahkan saya membaca ulang 2 artikel yang saya tulis sendiri (Ironic, isn't it?!), yaitu Trading = Driving dan Cut Your Loss and Let Your Profit Runs.
Setelah melakukan review, akhirnya saya berkesimpulan pada beberapa hal penting:
.:: Saya selama ini sebagai trader (wannabe), berkepribadian ganda. Artinya, saya belum mempunyai jati diri, apakah sebagai long term trader, day-trader atau scalper? Hal ini membuat saya melakukan transaksi disetiap ada kesempatan. Seorang teman baik saya menyebutnya dengan sebutan "on the spot trader". Kepribadian ganda ini mengakibatkan kacaunya system yang sudah terbentuk dan sudah terbukti profitable.
.:: Meminta pendapat dari trader lain, padahal saya tahu benar bahwa trading is a personal matter.
.:: Hampir disetiap kesempatan berkenalan dengan trader lain, saya sering mendapat pertanyaan "Modalnya berapa?" Tentu saja saya tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut karena hal itu sangat private and confidential. Tapi pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan besar dan sangat penting bagi saya dan justru menimbulkan pertanyaan baru, yaitu "Kenapa besarnya modal menjadi sangat penting dan harus dipertanyakan?!" (Tanya kenapa, kenapa tanya?) ;)
Seharusnya pertanyaan "modalnya berapa" diganti dengan "MODALNYA APA?!"
Apa... bukan Berapa...
Saya coba tanyakan kepada diri saya sendiri "modalnya APA saya berani masuk market dan melakukan trading?"
Jawabannya mudah ditebak, 'ternyata saya nyaris tidak punya modal apapun selain modal margin', ditambah lagi dengan 'multiple personality-trader' yang saya miliki, lengkaplah sudah kesalahan saya sehingga mengalami loss by loss yang semakin besar.
What a shame !
Anyway, enough talking... :)
Mudah2an pengalaman ini dapat menjadi pembelajaran yang sangat berharga untuk diri saya sendiri dan juga trader2 pemula sehingga tidak perlu mengalami atau bahkan mengulangi kesalahan seperti ini :)
Let's see the result in the end of August, will I be a better trader... or should I quit...?
Wednesday, August 6, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)