Beberapa minggu terakhir ini merupakan pengalaman terburuk bagi saya selama proses pembelajaran trading. Sempat 3 minggu lebih nggak bisa trading, profit enggak..., loss juga enggak. Emang sih, gak ada masalah selama kita nggak loss.... tapi begitu banyak kesempatan untuk OP terbuang hanya karena saya berada dalam posisi terlalu banyak locking/hedging sehingga available margin (AM) nggak cukup untuk melakukan transaksi baru.
Belum lagi running price berada di tengah2 posisi yang masih open sehingga mengakibatkan floating minus dengan gap yang sangat besar. Ditambah dengan keragu2an saya disaat mengambil keputusan untuk closing, padahal trend masih berjalan dan sangat kuat. Karena terburu-buru melakukan closing, akhirnya saya harus melakukan OP baru dan ini membuat AM semakin kecil...
Akibatnya... profit gak seberapa, yang ada AM semakin terkuras habis.... dan akhirnya.... terdengarlah "nada dering" yang sangat menakutkan itu.... Ya..! Margin Call occurred!!! :((
Hal ini membuat saya sangat terpukul! Karena total kerugian saya mencapai ribuan dollar hanya karena ketidak mampuan saya dalam melakukan analisa sehingga sering diliputi keraguan dalam melakukan closing.
Akhirnya saya coba untuk me-review pengalaman trading saya termasuk hal-hal positif dan negatifnya, dalam kondisi seperti apa saya bisa profitable dan dalam kondisi apa saya menjadi sangat bodoh!
Kenapa saya bisa mengalami hari-hari penuh dengan profit? Dan kenapa pula ada masa2 saya begitu bodoh sehingga loss by loss mengisi hari-hari trading saya?!
Loss dalam hal trading adalah hal biasa... kita semua tahu itu. Tapi kalau sejalan dengan waktu loss itu semakin sering terjadi dan bahkan dalam jumlah yang semakin besar???
Hmmm.... there must be something wrong with my trading, or even worse... there must be something wrong WITH ME!
Semua kejadian saya review, bahkan saya membaca ulang 2 artikel yang saya tulis sendiri (Ironic, isn't it?!), yaitu Trading = Driving dan Cut Your Loss and Let Your Profit Runs.
Setelah melakukan review, akhirnya saya berkesimpulan pada beberapa hal penting:
.:: Saya selama ini sebagai trader (wannabe), berkepribadian ganda. Artinya, saya belum mempunyai jati diri, apakah sebagai long term trader, day-trader atau scalper? Hal ini membuat saya melakukan transaksi disetiap ada kesempatan. Seorang teman baik saya menyebutnya dengan sebutan "on the spot trader". Kepribadian ganda ini mengakibatkan kacaunya system yang sudah terbentuk dan sudah terbukti profitable.
.:: Meminta pendapat dari trader lain, padahal saya tahu benar bahwa trading is a personal matter.
.:: Hampir disetiap kesempatan berkenalan dengan trader lain, saya sering mendapat pertanyaan "Modalnya berapa?" Tentu saja saya tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut karena hal itu sangat private and confidential. Tapi pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan besar dan sangat penting bagi saya dan justru menimbulkan pertanyaan baru, yaitu "Kenapa besarnya modal menjadi sangat penting dan harus dipertanyakan?!" (Tanya kenapa, kenapa tanya?) ;)
Seharusnya pertanyaan "modalnya berapa" diganti dengan "MODALNYA APA?!"
Apa... bukan Berapa...
Saya coba tanyakan kepada diri saya sendiri "modalnya APA saya berani masuk market dan melakukan trading?"
Jawabannya mudah ditebak, 'ternyata saya nyaris tidak punya modal apapun selain modal margin', ditambah lagi dengan 'multiple personality-trader' yang saya miliki, lengkaplah sudah kesalahan saya sehingga mengalami loss by loss yang semakin besar.
What a shame !
Anyway, enough talking... :)
Mudah2an pengalaman ini dapat menjadi pembelajaran yang sangat berharga untuk diri saya sendiri dan juga trader2 pemula sehingga tidak perlu mengalami atau bahkan mengulangi kesalahan seperti ini :)
Let's see the result in the end of August, will I be a better trader... or should I quit...?
1 comment:
sama pak saya juga mengalami hal yang sama sekarang saya rileks dulu untuk menenangkan pikiran yang selama ini merasa provit secara tidak sadar dan sadar akhirnya kena MC. Thanks untuk sharingnya
Post a Comment